INILAH YANG SEKARANG INI SANGAT KITA BUTUHKAN…

WALLAAHU A’LAM: INILAH YANG SEKARANG INI SANGAT KITA BUTUHKAN…

BAHKAN: SEBELUM INI DAN SETERUSNYA…

[1]- ADAB DAN SEBAB TERKABULNYA DOA

Berikut adab berdoa dan faktor-faktor penyebab dikabulkannya doa:

1. Ikhlas berdoa karena Allah semata -sebagaimana dalam QS. Al-Mukmin: 14 dan Al-Bayyinah: 5-.

2. Mengawali berdoa dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti bacaan shalawat kepada Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-, dan diakhiri dengan cara yang sama.

3. Bersungguh-sungguh di dalam berdoa serta yakin bahwasanya setiap permohonan yang dipanjatkan seorang hamba pastilah dikabulkan oleh Allah -baik sekarang ketika di dunia ataupun kelak ketika kita berada di akhirat-.

4. Mendesak dengan penuh tawadhu’ atau kerendahan hati tatkala berdoa serta tidak terburu-buru dalam memohonkannya.

5. Menghadirkan hati tatkala memanjatkan doa atau permohonan.

6. Memanjatkan doa baik pada waktu dalam keadaan lapang maupun ketika susah.

7. Tidak boleh berdoa ataupun memohon sesuatu kecuali kepada Allah semata; Rabb semesta alam.

8. Merendahkan suara ketika berdoa; yaitu: antara samar-samar dan keras. Ini sebagaimana dalam QS. Al-A’raaf: 55 & 205.

9. Mengakui dosa yang pernah diperbuat, kemudian memohon ampunan atasnya, serta mengakui segala nikmat yang telah diterima, dan juga bersyukur kepada Allah atas segala nikmat tersebut.

10. Tidak perlu kita membebani diri dengan membuat sajak dalam berdoa.

11. Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, Raghbah (berharap untuk dikabulkan) dan Rahbah (rasa takut tidak dikabulkan). Sikap berdoa yang demikian sebagaimana tersebut dalam QS. Al-Anbiyaa’: 90.

12. Mengembalikan hak orang lain yang dizhalimi disertai dengan taubat.

13. Memanjatkan doa tiga kali.

14. Menghadap kiblat.

15. Berdoa untuk memanjatkan permohonan seraya mengangkat dua tangan.

16. Apabila memungkinkan: maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebelum memanjatkan doa kepada Allah.

17. Bertawassul kepada Allah dengan Asmaul Husna beserta sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi, atau dengan amal shalih yang pernah dikerjakan sendiri atau dengan doa orang shalih yang masih hidup serta berada di hadapannya.

18. Makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pakaian yang dikenakan harus berasal dari usaha yang halal.

19. Menjauhi segala macam kemaksiatan.

20. Harus menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar; yaitu: dengan menyuruh kepada kebaikan serta mencegah dari kemungkaran.

[2]- WAKTU, KEADAAN, DAN TEMPAT DIKABULKANNYA DOA

Termasuk waktu, keadaan, serta tempat dikabulkannya doa atau permohonan yang dipanjatkan seorang hamba antara lain:

1. Malam Lailatul Qadar.

2. Pertengahan malam terakhir; ketika tinggal sepertiga malam yang terakhir.

3. Pada setiap akhir shalat-shalat wajib.

4. Waktu antara adzan dan iqomat.

5. Suatu waktu pada malam hari.

6. Pada waktu bertemu musuh di medan jihad fii sabiilillah; yakni: ketika berperang demi menegakkan agama Allah.

7. Pada waktu yang tertentu di hari Jum’at. Pendapat yang paling kuat dalam masalah ini: bahwa waktu yang dimaksudkan ialah Ba’da (sesudah) shalat ‘Ashar pada hari Jum’at itu.

8. Tatkala bersujud dalam shalat.

9 . Doa seorang muslim untuk sesama muslim tanpa sepengetahuannya

10. Doa orang yang sedang berpuasa sampai tiba waktu berbuka puasa.

11. Setiap doa yang dipanjatkan hamba setelah mengucap pujian dan sanjungan kepada Allah, serta bershalawat kepada Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- ketika Tasyahud akhir.

12. Doa dari musafir: seorang yang sedang bersafar atau melakukan perjalanan.

13. Doa di Shafa.

14. Doa di Marwah.

15. Memanjatkan doa di dalam Ka’bah, juga termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat di Hijr (Hijr Isma’il). Karena ia adalah bagian dari Baitullah.

16. Berdoa di Multazam; yaitu: tempat antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad.

17. Doa seorang yang sedang menunaikan ibadah Haji.

18. Doa seorang yang sedang menunaikan ibadah ‘Umroh.

[3]- PENGHALANG TERKABULNYA DOA

1. Mengkonsumsi barang haram; berupa: makanan, dan minuman, atau pakaian, dan yang dari hasil usaha yang haram.

2. Meminta supaya doa yang dipanjatkan cepat terkabul; hingga meninggalkan doa ketika tidak mampu bersabar.

3. Berbuat maksiat dan melakukan apa yang diharamkan Allah.

4. Meninggalkan kewajiban yang telah Allah perintahkan.

5. Tidak bersikap sungguh-sungguh saat memanjatkan doa.

6. Lalai dan dikuasai hawa nafsu.

* diringkas dari: “DO’A & WIRID” (hlm. 79-107, cet. ke-32), karya USTADZ YAZID BIN ‘ABDUL QADIR JAWAS -hafizhahullaah-